Sebagai
salah satu bagian dari tahapan intervensi Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, Penanggulangan Kemiskinan secara Terpadu
(PAKET) secara resmi berakhir pada tahun 2011. Program yang mengedepankan
kemitraan antara Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan kelompok peduli ini sejatinya layak dilanjutkan dan
digulirkan di semua kota/kabupaten penerima PNPM. Banyak pihak, terutama BKM
dan pelaku lainnya, mempertanyakan kebijakan penghentian program tersebut.
Terdapat beberapa kota/kabupaten yang sangat antusias mendapatkan PAKET, karena
program ini tiada lain sebagai penerjemahan yang baik dari pendampingan
konsultan di lapangan, menjadi kecewa. Bahkan, memunculkan anggapan terkait inkonsistensinya
PNPM secara keseluruhan. Hingga kini, belum muncul penjelasan yang gamblang
untuk menanggapi “pertanyaan diam” dari banyak pelaku tersebut.
Di beberapa
kota/kabupaten yang telah mendapatkan PAKET dan melihat sisi positif dari
dampak yang dihasilkannya, melanjutkan program tersebut dengan PAKET Replikasi.
Beberapa yang melaksanakan PAKET Replikasi di Jawa Barat adalah Kabupaten
Sukabumi, Kota Bekasi dan Kota Depok. Digagas sejak tahun 2011, dengan adanya
seleksi dan penilaian terhadap kinerja BKM, Kabupaten Bogor pun melaksanakan
PAKET Replikasi dan baru bisa diserap oleh masyarakat di tahun 2013.
PAKET
Replikasi Kabupaten Bogor dijalankan dengan tetap menjalankan beberapa aturan
pokok dari PAKET. Awalnya pada tahun 2011, dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang diusulkan untuk PAKET Replikasi adalah sebanyak Rp1,5
miliar. Setelah disesuaikan dengan ketersediaan dan banyaknya kegiatan lain
yang mesti dibiayai APBD, pada tahun 2012 ditetapkan alokasi APBD untuk PAKET
Replikasi tahun 2013 sejumlah Rp850 juta. Dana tersebut dialokasian pada 15
desa/kelurahan yang tersebar di 13 dari total 17 kecamatan penerima PNPM
Mandiri Perkotaan. Sisa 4 kecamatan lainnya tidak dialokasikan, karena mendapat
program Neighborhood Development (ND) atau Penataan Lingkungan dan Permukiman
Berbasis Komunitas (PLPBK).
Berdasarkan
penilaian kinerja tahun 2011, 15 desa/kelurahan yang ditetapkan menerima PAKET
Replikasi adalah Desa Banjarsari, Desa Ciomas, Disa Cibanteng, Desa Cileungsi,
Desa Cogreg, Desa Cisalada, Desa Cijujung, Desa Karang Asam Barat, Desa Kopo,
Desa Nanggewer Mekar, Desa Sukahati, Desa Pasir Buncir, Desa Rawa Panjang, Desa
Sukmajaya dan Desa Wanaherang. Setiap desa mendapat BLM dengan pagu sejumlah
Rp55 juta, Rp60 juta dan Rp65 juta. Besaran pagu tersebut didasarkan pada
volume usulan kegiatan. Dalam pagu tersebut dialokasikan sejumlah 5% untuk
Biaya Operasional (BOP) BKM dan 5% untuk peningkatan kapasitas atau Capacity
Building (CB) Panitia Kemitraan (PAKEM). Kegiatan yang akan dilaksanakan,
antara lain, “betonisasi” jalan lingkungan, TPT, balai kesehatan, “pipanisasi”
air bersih dan jembatan.
Pada 19 Juli
2013, Badan Pembinaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) selaku leading
sector PNPM Perkotaan Kabupaten Bogor melaksanakan sosialisasi PAKET
Replikasi, yang dihadiri oleh perwakilan BKM, Senior Fasilitator (SF) dan Tim
Koordinator Kota (Koorkot). Acara yang dilangsungkan di Ruang Rapat Kantor
BPMPD itu dibuka oleh Kepala Satker Abdul Rachman.
Dalam
sambutan, sekaligus arahannya, Kepala Satker menyampaikan agar kegiatan PAKET
Replikasi dapat dijalankan dengan baik, sehingga programnya dapat dilanjutkan
di tahun 2014. Dipaparkan juga garis besar dari Pedoman Teknis PAKET Replikasi.
Di akhir paparan, Abdul Rachman menyarankan agar dibentuk Forum BKM PAKET
Replikasi dengan dilakukan pemilihan 1 - 2 orang sebagai ketua dan wakil ketua.
Usai arahan
Kepala Satker, dipandu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Nasir beserta Tim
Koorkot, seluruh peserta bersepakat memilih Koordinator BKM Desa Wanaherang
Asman sebagai Ketua, dan H. Hidayat, yang mewakili Desa Sukahati, sebagai Wakil
Ketua dalam Forum BKM PAKET Replikasi.
Selanjutnya, forum ini disebut Forum 15.
Tugas pengurus Forum 15 adalah turut membantu BPMPD/Satker untuk suksesnya
pelaksanaan PAKET Replikasi. Diharapkan pengurus Forum 15 dapat memberikan saran
dan masukan, memperlancar komunikasi dan koordinasi serta evaluasi bersama
antarseluruh desa penerima PAKET Replikasi.
Dalam
diskusi dan tanya jawab, beberapa peserta berharap agar PAKET Replikasi dapat
dilanjutkan dan dilaksanakan setiap tahun. PAKET Replikasi, sebagai program reward,
diharapkan memiliki penilaian atau indikator seleksi yang lebih baik daripada
penilaian tahun 2011. Aturan untuk adanya kuota setiap kecamatan, dikritisi
juga oleh beberapa peserta karena hal tersebut mengaburkan makna dari sebuah
program reward.
Di akhir
acara, disampaikan oleh PPK rencana pemilihan BKM terbaik tahun 2013. Hadiah
berupa dana telah dianggarkan untuk 6 BKM terbaik, yaitu sejumlah Rp100 juta.
Replikasi PAKET Bogor
Replikasi PAKET Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar