Kelompok
Belajar Internal Konsultan (KBIK) menjadi bagian yang rutin dilaksanakan di
setiap kota/kabupaten. KBIK menjadi bagian untuk memperkuat penumbuhan
kapasitas pelaku dan mempererat jalinan kebersamaan. Sebuah perubahan telah
dilakukan dalam skema proyek. Rapat Koordinasi (Rakor) full team yang
dilaksanakan secara swadaya, diangkat menjadi satu kegiatan yang difasilitasi
proyek, dan disebut “Konsolidasi”.
Pelaksanaan
Rakor full team Kabupaten Bogor memerlukan berbagai persiapan. Dalam
satu tahun dilaksanakan empat kali rakor full team. Fasilitator yang
berjumlah 111 orang ketika dikumpulkan dalam sebuah pertemuan, jumlah total
peserta tersebut mengalahkan pelaksanaan Rakor Koorkot OC4 Jabar. Besarnya
jumlah peserta tersebut berimbas pada mobilisasi, tempat, konsumsi dan
fasilitas pendukung lainnya. Wilayah Kabupaten Bogor yang cukup luas
berpengaruh pada lamanya perjalanan yang harus ditempuh. Perjalanan akan
semakin melelahkan dan berkepanjangan, jika melalui jalur Ciawi - Puncak dan
Ciawi arah Sukabumi—dua jalur dengan tingkat kemacetan tertinggi di Bogor.
Direncanakan
sejak Mei, Rakor full team (Konsolidasi I) di Kabupaten Bogor, dapat
dilaksanakan di Vila AGK Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, pada 13 dan 14 Juni
2013. Berkat lobi dan pendekatan Tim 10, vila dapat digunakan tanpa dikenakan
biaya sewa. Tiga kamar yang ada, diisi oleh fasilitator perempuan dan panitia.
Ruangan atas yang cukup luas, disiapkan untuk istirahat fasilitator laki-laki.
Ruang tamu dan ruang keluarga menjadi ruang belajar bersama. Teras depan dan
teras samping kanan rumah bisa digunakan untuk diskusi kecil saat menyambut pagi
dan terbenamnya matahari. Di halaman depan, terhampar padang ilalang dan siap
digunakan untuk bermain futsal. Sementara di samping kiri vila, tersedia sebuah
kolam renang dengan air yang dingin menyengat.
Konsolidasi
dibuka dengan sambutan dari Koordinator BKM Desa Jogjogan H. Muhammad Yunus.
Dalam sambutannya disampaikan ungkapan selamat datang dan pesan khusus.
Muhammad Yunus, yang juga sebagai pimpinan pondok pesantren, berpesan agar
tidak melupakan kehidupan setelah kematian. Hidup agar dijalani hidup dengan
baik karena kelak akan masuk “lubang” (kuburan), setelah sebelumnya keluar dari
“lubang” (dilahirkan).
Selepas
sambutan Koordinator BKM Desa Jogjogan, acara dilanjutkan dengan sosialisasi
dari Bank BTN dan Asuransi AIA. Dalam kesempatna itu, Assistant Manager
Funding Bank BTN Bogor Liling Joko S. menawarkan peluang kerja sama dan
kemitraan, baik untuk BKM maupun fasilitator. Diimingi merchandise, beberapa
peserta antusias mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang paling
menarik adalah tentang peluang pinjaman KPR untuk fasilitator—mudah-mudahan
pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bisa memperjuangkan ini.
Sementara
itu, Corporate Manager Financial Asuransi AIA Jabar Ajat Jatnika
menyampaikan program paket asuransi untuk fasilitator. Saat ini, hampir semua
fasilitator Kabupaten Bogor belum memiliki asuransi, setelah sebelumnya
mengikuti program asuransi In Health. Lepas sosialisasi ini, akan
ditindaklanjuti dengan sosialisasi ke BKM dan sosialisasi dari lembaga
perbankan/asuransi lainnya.
Usai salat
Ashar acara dilanjutkan dengan siraman rohani. Dalam tausiahnya Ustadz H.
Miftah menyampaikan pentingnya kebersamaan yang akan berbuah surga. Keutamaan
kebersamaan, antara lain makbulnya dalam berdoa. Diajaknya seluruh peserta
untuk bersyukur atas segala nikmat yang demikian banyak dan tidak berbilang.
Nikmat, kata dia, digolongkan 2 jenis, yaitu nikmat yang bisa diraih setelah
ada usaha dan nikmat yang diperoleh secara langsung.
Di akhir
tausiahnya, sang ustadz mengungkapkan bahwa menjaga diri dengan cara yang
sederhana adalah dengan banyak bersedekah. Apabila ada hajat/keinginan/cita-cita
maka hendaknya diraih juga dengan bersedekah. Ustadz juga mengingatkan agar
jangan pernah meninggalkan salat. Sekali meninggalkan salat maka siksanya akan
dijalani selama 500 tahun. Naudzubillah min-dzalik.
Acara
konsolidasi dilanjutkan pukul 19.30 WIB dengan paparan materi dari Koorkot.
Sebelum acara hiburan, dilakukan pengundian doorprize yang diikuti oleh
perwakilan tim. Hadiah berupa kipas diraih oleh Tim 10 dan Tim 15. Hadiah
diserahkan oleh Ketua Forum Fasilitator Kabupaten Bogor Cecep Fathullah.
Jelang
tengah malam disertai suguhan jagung bakar, kacang rebus dan ubi jalar, seluruh
peserta dihibur oleh 2 penyanyi dangdut. Pukul 00.30 WIB, seluruh peserta
mengistirahatkan matanya masing-masing. Ada yang nyaman tidur di kamar. Ada
yang seru dan rame tidur rombongan di lantai atas, layaknya barak. Ada
yang merebahkan badannya di karpet dengan kasur bantalan kursi. Dan, ada juga
yang melepas lelah di atas bale. Istirahat agar lebih fresh di hari
kedua.
Acara di
hari kedua, diawali dengan salat subuh berjamaah. Beberapa peserta selanjutnya
melakukan obrolan santai di teras dan sebagian lagi menikmati jagung bakar.
Para penggiat bola melakoni hobinya, main futsal. Selepas futsal, beberapa
melanjutkannya dengan berenang.
Pukul 09.00
WIB, Koorkot kembali menyampaikan materinya. Pukul 11.25 WIB, acara konsolidasi
ditutup. Harapan terbesar, acara konsolidasi dapat menguatkan spirit
pemberdayaan dan kebersamaan seluruh peserta dan meningkatkan keyakinan akan
adanya perubahan atas seluruh gerakan yang telah dan akan dijalani. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar