Selasa, 01 Oktober 2013

500 tahun


Kelompok Belajar Internal Konsultan (KBIK) menjadi bagian yang rutin dilaksanakan di setiap kota/kabupaten. KBIK menjadi bagian untuk memperkuat penumbuhan kapasitas pelaku dan mempererat jalinan kebersamaan. Sebuah perubahan telah dilakukan dalam skema proyek. Rapat Koordinasi (Rakor) full team yang dilaksanakan secara swadaya, diangkat menjadi satu kegiatan yang difasilitasi proyek, dan disebut “Konsolidasi”.

Pelaksanaan Rakor full team Kabupaten Bogor memerlukan berbagai persiapan. Dalam satu tahun dilaksanakan empat kali rakor full team. Fasilitator yang berjumlah 111 orang ketika dikumpulkan dalam sebuah pertemuan, jumlah total peserta tersebut mengalahkan pelaksanaan Rakor Koorkot OC4 Jabar. Besarnya jumlah peserta tersebut berimbas pada mobilisasi, tempat, konsumsi dan fasilitas pendukung lainnya. Wilayah Kabupaten Bogor yang cukup luas berpengaruh pada lamanya perjalanan yang harus ditempuh. Perjalanan akan semakin melelahkan dan berkepanjangan, jika melalui jalur Ciawi - Puncak dan Ciawi arah Sukabumi—dua jalur dengan tingkat kemacetan tertinggi di Bogor.

Direncanakan sejak Mei, Rakor full team (Konsolidasi I) di Kabupaten Bogor, dapat dilaksanakan di Vila AGK Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, pada 13 dan 14 Juni 2013. Berkat lobi dan pendekatan Tim 10, vila dapat digunakan tanpa dikenakan biaya sewa. Tiga kamar yang ada, diisi oleh fasilitator perempuan dan panitia. Ruangan atas yang cukup luas, disiapkan untuk istirahat fasilitator laki-laki. Ruang tamu dan ruang keluarga menjadi ruang belajar bersama. Teras depan dan teras samping kanan rumah bisa digunakan untuk diskusi kecil saat menyambut pagi dan terbenamnya matahari. Di halaman depan, terhampar padang ilalang dan siap digunakan untuk bermain futsal. Sementara di samping kiri vila, tersedia sebuah kolam renang dengan air yang dingin menyengat.

Konsolidasi dibuka dengan sambutan dari Koordinator BKM Desa Jogjogan H. Muhammad Yunus. Dalam sambutannya disampaikan ungkapan selamat datang dan pesan khusus. Muhammad Yunus, yang juga sebagai pimpinan pondok pesantren, berpesan agar tidak melupakan kehidupan setelah kematian. Hidup agar dijalani hidup dengan baik karena kelak akan masuk “lubang” (kuburan), setelah sebelumnya keluar dari “lubang” (dilahirkan).

Selepas sambutan Koordinator BKM Desa Jogjogan, acara dilanjutkan dengan sosialisasi dari Bank BTN dan Asuransi AIA. Dalam kesempatna itu, Assistant Manager Funding Bank BTN Bogor Liling Joko S. menawarkan peluang kerja sama dan kemitraan, baik untuk BKM maupun fasilitator. Diimingi merchandise, beberapa peserta antusias mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang paling menarik adalah tentang peluang pinjaman KPR untuk fasilitator—mudah-mudahan pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bisa memperjuangkan ini.

Sementara itu, Corporate Manager Financial Asuransi AIA Jabar Ajat Jatnika menyampaikan program paket asuransi untuk fasilitator. Saat ini, hampir semua fasilitator Kabupaten Bogor belum memiliki asuransi, setelah sebelumnya mengikuti program asuransi In Health. Lepas sosialisasi ini, akan ditindaklanjuti dengan sosialisasi ke BKM dan sosialisasi dari lembaga perbankan/asuransi lainnya.

Usai salat Ashar acara dilanjutkan dengan siraman rohani. Dalam tausiahnya Ustadz H. Miftah menyampaikan pentingnya kebersamaan yang akan berbuah surga. Keutamaan kebersamaan, antara lain makbulnya dalam berdoa. Diajaknya seluruh peserta untuk bersyukur atas segala nikmat yang demikian banyak dan tidak berbilang. Nikmat, kata dia, digolongkan 2 jenis, yaitu nikmat yang bisa diraih setelah ada usaha dan nikmat yang diperoleh secara langsung.

Di akhir tausiahnya, sang ustadz mengungkapkan bahwa menjaga diri dengan cara yang sederhana adalah dengan banyak bersedekah. Apabila ada hajat/keinginan/cita-cita maka hendaknya diraih juga dengan bersedekah. Ustadz juga mengingatkan agar jangan pernah meninggalkan salat. Sekali meninggalkan salat maka siksanya akan dijalani selama 500 tahun. Naudzubillah min-dzalik.

Acara konsolidasi dilanjutkan pukul 19.30 WIB dengan paparan materi dari Koorkot. Sebelum acara hiburan, dilakukan pengundian doorprize yang diikuti oleh perwakilan tim. Hadiah berupa kipas diraih oleh Tim 10 dan Tim 15. Hadiah diserahkan oleh Ketua Forum Fasilitator Kabupaten Bogor Cecep Fathullah.
Jelang tengah malam disertai suguhan jagung bakar, kacang rebus dan ubi jalar, seluruh peserta dihibur oleh 2 penyanyi dangdut. Pukul 00.30 WIB, seluruh peserta mengistirahatkan matanya masing-masing. Ada yang nyaman tidur di kamar. Ada yang seru dan rame tidur rombongan di lantai atas, layaknya barak. Ada yang merebahkan badannya di karpet dengan kasur bantalan kursi. Dan, ada juga yang melepas lelah di atas bale. Istirahat agar lebih fresh di hari kedua.

Acara di hari kedua, diawali dengan salat subuh berjamaah. Beberapa peserta selanjutnya melakukan obrolan santai di teras dan sebagian lagi menikmati jagung bakar. Para penggiat bola melakoni hobinya, main futsal. Selepas futsal, beberapa melanjutkannya dengan berenang.

Pukul 09.00 WIB, Koorkot kembali menyampaikan materinya. Pukul 11.25 WIB, acara konsolidasi ditutup. Harapan terbesar, acara konsolidasi dapat menguatkan spirit pemberdayaan dan kebersamaan seluruh peserta dan meningkatkan keyakinan akan adanya perubahan atas seluruh gerakan yang telah dan akan dijalani. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar