Selasa, 27 Agustus 2013

Rangkaian Kunjungan Tim IDB Ke Bekasi dan Bogor


Usai mengunjungi Kota Bekasi (Baca: Rangkaian Kunjungan Tim IDB ke Bekasi dan Bogor (1), Tayang, 5 Juli 2010), Tim Islamic Development Bank (IDB) melanjutkan kegiatan menuju Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah LKM Harapan Warga di Kelurahan Tangkil. Tim IDB dan Rombongan PNPM Mandiri Perkotaan melihat langsung hasil kegaitan lingkungan MCK warga, yang dibantu dengan BLM sebesar Rp7,1juta dan swadaya Rp2.143.000. Satu hal yang menjadi perhatian Tim Supervisi adalah kondisi dan desain septic tank (soft drawing) yang tidak dapat ditunjukkan dalam proposal maupun LPJ. Hanya proses penyedotannya saja yang dijelaskan. Adapun kondisi bangunan cukup baik, yakni terdiri dari dua pintu dan terletak di tepi sungai. Namun, asal usul penempatan MCK serta administrasi status tanah tidak detail.

Kunjungan berikutnya adalah hasil pembangunan penampungan air bersih berupa water tank dari sumber air pegunungan, dengan pengerjaan pembuatan konstruksi penyangga tangki dan sarana tangki air serta perpipaan pendistribusian dari sumber air. Dalam hal ini ditemukan, pada penyedian penampungan air bersih, sama sekali belum pernah dilakukan test lab terhadap kualitas kelayakan air untuk dikonsumsi.
Berikutnya, wawancara IDB dengan pengurus LKM, UP-UP, Relawan dan masyarakat setempat. Ternyata, secara umum warga sudah sangat memahami proses dan mekanisme PNPM. Warga sudah mampu mengidentifikasikan kebutuhan mereka, mengingat warga setempat benar-benar masuk kategori warga miskin, yang umumnya hanya berprofesi sebagai buruh serabutan atau petani penggarap. Lebih lanjut, warga berharap adanya peningkatan dana BLM bagi pinjaman bergulir sebagai upaya keberlangsungan kehidupan dan keberlanjutan LKM. Apalagi, selama ini wilayah Kelurahan Tangkil tidak terjangkau pemda, sebelum adanya PNPM.

Tim Supervisi dan rombongan melanjutkan kunjungan ke LKM Hambalang Bersatu, Kelurahan Hambalang. Lokasi yang ditinjau adalah hasil pembangunan jalan lingkungan berupa rabat beton selebar 100 meter oleh KSM Vespa, dengan hasil kualitas cukup baik. Panitia pemeliharaan pun sudah berjalan dan cukup aktif—ada administrasinya.

Selanjutnya, ke lokasi hasil kegiatan sosial berupa pelatihan budidaya jamur. Diketahui, pelatihan tersebut menghasilkan, antara lain, kegiatan langsung penyiapan wadah pembibitan beserta rumah jamur dengan bantuan BLM sebesar Rp8juta. Hasil wadah pembibitan dijual ke pemasok seharga Rp2.000 per buah, dengan modal usaha Rp1.200 buah. Sayangnya, KSM tidak memiliki administrasi pembukuannya.
Mengenai hal ini, Tim Proyek P2KP/PNPM Mandiri Perkotaan berharap Tim Fasilitator bisa memfasilitasi cara pembuatan dan pembukuan keuangannya. Bahkan, jika perlu, tidak hanya menyediaan wadah pembibitannya, tapi juga hasil pembibitan berupa hasil jamur, baik basah maupun kering.

Melihat hasil pelatihan jamur tersebut, Tim IDB tampak sangat tertarik dan berjanji akan mendukung program kegiatan semacam ini. Bahkan, IDB berencana mengagendakan kunjungan kembali ke lokasi KSM ini. Selesai. (Ugraneta, Sub TA Infrastruktur KMP PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=3038&catid=3&